Rabu, 08 April 2015

Soekarno Dipuja,“ Dibunuh” dan dikenang



Judul Buku                  : Soekarno Dipuja,“ Dibunuh” dan dikenang
Penulis                         : Swadesta Arya Wasesa
Penerbit                       : TRANS IDEA PUBLISING

Cetakan pertama         : 2014


Soekarno lahir pada tanggal 6 jini 1901di Surabaya dari pasangan idayu nyoman ray dan soekemi sosrohardjo keduanya merupakan keturunan bangsawan namun hidupnya melarat akibat dari kebengisan belanda,hal inilah yang menjadi latarbelakang karkter soekarno kecil, gajih ayahnya sbg guru habis buat makan dan bayar kontrakan, soekarno kecil hidup dalam serba kekurangan, pada saat memasuki usia TK soekarno tinggal bersama neneknya yang menjadi pengusaha batik di tulung aggung,pada awalnya soekarno bernama kusno karena nama kusno dianggapnya menjadi penyebab dia skit sakitan maka akhirnya nama tersebut diganti menjadi soekarno, soekarno kecil yang tegas lemah lembut soekarno memiliki pribadi yang periyang menerima segala kekuranganya soekrano selalu membantu kerja ibunya, soekarno juga merupakan pribadi yang disiplin hal ini adalah sesuai dengan gemblengan yang dilakukan oleh ayahnya dalam menempanya,  karena raden sukemi menggembleng soekarno dalam kelembutan yang disamarkan, hingga menjadikan soekarno yang penyayang yang tidak hanya sesame maniusia namun tehadap binatang juga dengan landasan ilmu tasawuf, hali ni menjadikan sosok soekarno menjadi sosok pujaan permpuan khususnya para perempuan belanda hingga ia memnemukan cinta pertamanya yaitu maria yang menjadi mula ketertarikanya soekarno terhadap perempuan penaklukan soekarno terhadap permpuan belanda menjadikan soekarno berkayakinan bahwa orang pribumi layak di sejajarkan dengan bangsawan belanda. Kemudian soekarno ditipkan kepada hos cokro minoto di Surabaya, dimana pada saat itu Surabaya merupakan kota yang sangat sibuk dimana Surabaya menggolongkan masyarakat menjadi 4 yaitu bangsawan belanda, etins cina, etnis melayau, dan pribumi, yang sangat direndahkan hal ini memacu polapikir soekarno tentang ketidak adilan hak dan keajiban, masyarakat, disurabaya, membaca buku menjadi kebiasaan sehri harinya dengan hasrat yang tinggi ia ingin cepat menyelesaikan kuliahnya berdiskusi dengan Thomas jefersen dan abrahamlincolndengan bekal buku2 yang ditulis orang-orang inggris ditambah dengan ingatanya pada masa kecilnya tentang perlkuan anak-anak belanda  menjadikanya ia semakin cinta tanah air.
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar